Pertemuan pertama #Part1
“Beth… Sabettthhh..SABETTHHHH..” suara panggilan diluar semakin kuat terdengar. Aku tau, itu suara Doli. Teman satu grup menyanyiku. Dia memang seperti itu jika dia tidak melihat becak ayahku didepan rumah. Tapi jika dia tau ada ayahku, dia akan melempem kayak kerupuk kena teh manis.
“Beth.. temanm itu Beth” suara mama ku dengar dari ruang tengah. “Jawab itu Beth.. bising x.. Kau jawab atau aku yang jawab” kata mama lagi.
“IYA….” Jawabku berteriak dari dalam kamar sambil buru-buru memasukkan barang-barangku kedalam tas lalu keluar kamar.
“Jangan lama pulangnya. Jangan pacaran kau” kata mama.
“iya.. iya..” jawabku sambil meletakkan tangan mama dikeningku.
Lalu berjalan keluar dari pintu. Hmmm.. ada orang baru pikirku.
Ada Yeni yang dibonceng Dodi, dan… siapa itu?
“Beth.. kau dibonceng dia aja ya. Aku sama si Yeni soalnya” kata Dodi.
“Oke” jawabku langsung menuju ke lelaki itu dan naik ke motornya.
Malam ini kami memang hanya berencana berjalan-jalan saja. Tidak ingin kemana-mana. Menghabiskan malam minggu dengan jalan-jajan hemat. Berkendara mengelilingi kota Tarutung, beli air tebu kemudian duduk-duduk di tanggul yang menghadap langsung kesungai. Dan hujan malam ini tidak pernah termasuk dalam rencana. Dia datang saat setengah perjalanan hampir sampai kerumahku.
Seluruh bajuku basah, tentu saja.
“Di jok motor ada handuk” kudengar suaranya. Aku diam. Aku tidak merasa dia sedang berbicara kepadaku.
“Dek, di jok motor ada handuk” katanya lagi. Kali ini kulihat kearahnya.
“iya..” Jawabku. Aku tidak tahu harus menjawab apa.
Dia menghembuskan napas kasar, kemudian berjalan ke motornya, membuka jok dan mengambil handuk.
“aku punya handuk” katanya sambil menatapku.
“oh” jawabku.
Dia geram, kemudian melap kepalaku dengan handuk yang ditangannya. Aku terdiam, tidak tahu harus melakukan apa.
“Nanti kalau rambutnya kelamaan basah kamu sakit” katanya lagi.
“iya.. “ jawabku kemudian sambil mengambil handuk tersebut dari tangannya yang masih dikepalaku.
“Aku juga ada baju ganti. Ini..” katanya sambil memakaikan kemeja dibajuku yang basah.
“Kan bajunya didalam basah” jawabku.
“oh iya ya” jawabnya tergagap sambil tertawa.
Dasar bodoh. Kataku dalam hati kemudian ikut tertawa.
Bodoh, tapi manis. Kataku lagi dihatiku. Bahkan setelah dirumah pun aku masih memikirkan hal itu sambil tersenyum-senyum sendiri.
Eh, namanya siapa?
Penulis : ian pwezi
Posting Komentar untuk " Pertemuan pertama #Part1"