Aku mencintaimu. Tulus, Utuh, seluruh. Tanpa jenuh. Sungguh.
What would I do without your smart mouth
Drawing me in, and you kicking me out
Got my head spinning, no kidding*
Apa kau pernah mendapati dirimu terjatuh, tapi alih-alih beranjak bangun, kau malah mempersilakan dirimu untuk tersungkur ke dalamnya kian jauh? Membiarkan dirimu tenggelam ke dalamnya dalam-dalam. Merelakan sepenuhnya dirimu menjadi bagian dari ruang itu. Menafikan pening yang mengetuk kepala pelan-pelan saat kau terjerembab, tak peduli lagi pada setiap luka yang menggores tubuh ringkihmu satu per satu. Pernahkah kamu?
You’ve got my head spinning, no kidding, I can’t pin you down
What’s going on in that beautiful mind
I’m on your magical mystery ride
And I’m so dizzy, don’t know what hit me, but I’ll be alright*
Suatu kali dalam hidup, aku pernah berjalan begitu tegak. Melangkah mantap tanpa keraguan. Hingga kemudian aku bertemu kamu. Magis senyummu, rahasia-rahasia di balik kepalamu, misteri yang tersimpan di kedalaman matamu, begitu menggoda. Dan aku terjerembab. Terjatuh dalam pesonamu dalam-dalam. Tak kuat untuk bangkit. Ingin lebih lama lelap untuk menguak setiap tabir yang tersimpan di hatimu. Pada hatimu. Aku jatuh. Cinta. Dan tak lagi bisa berbuat apa-apa. Lalu kau mulai menoleh. Mengulurkan genggam tangan. Membuka hatimu lebar-lebar agar aku dapat masuk lebih jauh. Memberikan segenap cinta yang kupunya. Menanam bunga-bunga agar bermekaran. Kemudian semua luka, siksa, dan nestapa tak lagi berarti apa-apa. Sebab karenamu semua menjadi baik-baik saja.
Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections*
Aku mencintaimu; dalam peluk dalam pelik, dalam senyum dalam tawa. dalam bahagia dalam luka, dalam sempurna. Sebab aku mencintaimu, maka semua menjadi baik-baik saja. Betapapun perih pedihnya perjuangan dalam upaya menjaga dan mempertahankan, aku bahagia sejadi-jadinya.
Give your all to me
I’ll give my all to you
You’re my end and my beginning
Even when I lose I’m winning
‘Cause I give you all of me
And you give me all of you*
Kaulah perempuan itu. Datang dengan senyum riang. Saat aku sedang merasa teramat kesepian. Pelipur bagi lara-lara yang gulana. Membuatku menang dari setiap kekalahan yang kerap membuatku kelelahan. Menjadi awal atas kebahagiaan. Mematahkan keraguan atas kesedihan yang kukira tak akan berakhir. Penopang sendi saat pijak tak mampu berdiri. Merangkul jantung saat debar kehilangan detak. Maka, tanpa kau minta, aku telah mencintaimu tanpa jeda.
Aku mencintaimu. Tulus, Utuh, seluruh. Tanpa jenuh. Sungguh.
Posting Komentar untuk "Aku mencintaimu. Tulus, Utuh, seluruh. Tanpa jenuh. Sungguh."