Pria Ini Berniat Merampok, Namun........
Siang itu hari jum’at, sebuah lembaga amal sedang tutup karena waktu shalat jum’at telah tiba. Hanya ada satu petugas wanita yang sedang makan siang duduk di belakang meja. Sementara itu, seorang pria muda merasa sangat putus asa karena ditinggal istrinya akibat tidak memiliki pekerjaan. Dia berniat merampok lembaga amal tersebut.
Pria ini menutup kepalanya, kemudian menyelinap masuk dan berhenti di depan meja front liner.
“Maaf Mas, kantor ini tutup, buka lagi setelah shalat jumat kalau mau sedekah.”
“Saya tidak mau sedekah, keluarkan semua uang yang ada di sini.” Ujarnya tiba-tiba menodongkan pisau yang dibawanya.
Wanita petugas amal pun terkejut, dan berusaha menenangkan si pelaku perampokan. Dia bilang kalau uang di lembaga amal ini sedikit, dan tidak seharusnya Ia melakukan perampokan.
“Semua orang yang sedekah di sini juga senang kalau tahu uangnya diberikan pada saya. Saya orang tidak mampu. Saya di PHK dan ditinggal anak dan istri Saya. Saya tidak punya uang. Cepat keluarkan”
Karena merasa terancam, perempuan itupun memberikan selembar amplop coklat dan memberikannya pada si perampok. Perampok tersebut terlihat senang saat membuka amplop dan menemukan sejumlah uang yang cukup banyak. Dia berpikir uang tersebut pasti dari orang kaya. Namun si petugas amal berkata bahwa uang itu bukan dari orang tajir.
Uang itu dari pak Darmoko, seorang kuli pasar yang penghasilannya hanya 5000 rupiah sekali angkut. Dia tidak mempunyai keluarga. Setiap hari uang dia yang dia dapat disisihkan untuk membantu tetangganya. Selain itu dia juga mengumpulkan uang untuk disedekahkan.
Mendengar cerita tersebut, si perampok membentak perempuan itu dan meminta uang yang lain. “Saya tidak mau uang ini.”
Petugas tersebut kemudian memberikan amplop kedua. Amplop tersebut berwarna putih. Perampok mengira itu adalah uang dari orang kaya. Namun lagi-lagi petugas mengatakan bahwa itu uang sedekah dari seorang janda yang merupakan seorang buruh cuci. Penghasilannya sedikit tapi harus menghidupi anaknya. Tidak jarang dia menahan lapar karena tidka memiliki uang yang cukup. Namun dia tetap menyisihkan uangnya untuk sedekah.
Perampok itupun semakin geram dan berteriak kencang “Pasti ada uang dari orang kaya kan? Dari pejabat, pengusaha? Keluarkan semuanya!”
Petugas perempuan itu mengeluarkan satu toples uang yang diberi tulisan “sedekah”.
“Siapa yang menyumbang uang satu toples begini? Anak kecil?”
Wanita tersebut mengangguk, dan menceritakan bahwa ada seorang anak menyumbangkan satu toples uang ke lembaga tersebut. Namun anak itu bilang bahwa uang tersebut adalah uang ayahnya. Anak perempuan itu minta agar Ayahnya didoakan supaya mendapat pekerjaan sehingga Ibunya kembali kepada Ayahnya.
Mendengar kisah itu si perampok menahan emosinya, dan bertanya siapa nama anak itu.
“Namanya Asma” Jawab petugas tersebut.
Mendengar nama itu si perampok langsung beristigfar. Asma adalah anak perempuannya. Mengingat anak dan istrinya, akhirnya si perampok memberikan pisau yang dia gunakan untuk menodong kepada petugas amal.
“Seratus dua puluh ribu uang terakhir saya, saya gunakan untuk membeli pisau ini. Ambil ini saya Sedekahkan.” Ujarnya berlalu.
Petugas itu menghentikannya dan berniat memberinya uang, namun si pelaku perampokan menolak dan berterima kasih telah menyadarkan dirinya. Dia tidak ingin miskin harta dan miskin hati. Kaya bukan hanya harta, tapi juga hati.
Sumber: Youtube
Posting Komentar untuk "Pria Ini Berniat Merampok, Namun........"