Korban Tewas Akibat Gelombang Panas di Jepang Terus Bertambah
Kumanmu.com - Badan Prakiraan Jepang memperingatkan Jepang telah menghadapi gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di sejumlah area di Jepang pada Selasa, 23 Juli 2018, suhu mencapai 40 derajat celcius.
"Ini kondisi yang fatal dan kami menganggapnya sebagai sebuah bencana alam," kata Molokai Takekawa, pejabat di Badan Prakiraan Cuaca Jepang.
Dikutip dari situs express.co.uk pada Rabu, 25 Juli 2018, hampir 80 orang tewas karena terkena serangan panas sejak pekan lalu. Dari jumlah tersebut, 13 orang tewas pada Selasa, 24 Juli 2018. Sedangkan 22,647 orang dirawat di rumah sakit akibat serangan gelombang panas.
Fumiaki Fujibe, peneliti dari Universitas Tokyo Metropolitan, mengatakan sebagian besar korban tewas adalah kalangan manula. Separuh dari korban yang dirawat di rumah sakit akibat musibah ini berusia diatas 65 tahun dan sebagian besar berakhir dengan kematian. Namun seorang anak laki-laki berusia 6 tahun meninggal dunia setelah kehilangan kesadaran sepulang dari sekolah.
Rekor suhu tertinggi terjadi pada Senin, 22 Juli 2018, di wilayah Kumagaya, baratdaya Tokyo dengan rekor 41 derajat celcius. Pemerintah daerah telah mempertimbangkan memperpanjang liburan musim panas dan akan membayar penyejuk ruangan di sekolah-sekolah negeri, dimana selama ini penyejuk ruangan tidak pernah ada di sekolah.
Kepala Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, mengatakan gelombang panas masih akan terjadi di penjuru Jepang. Langkah-langkah pencegahan akan dilakukan untuk melindungi pelajar dan aktivitas sehari-hari masyarakat Jepang.
Posting Komentar untuk "Korban Tewas Akibat Gelombang Panas di Jepang Terus Bertambah"