Hacker Rusia Retas Rumah Sakit, Ganggu Operasi Otak Pasien Anak
Seorang gadis berusia 13 tahun di Tyumen, Siberia, Rusia terpaksa menjalani operasi bedah otak tanpa perangkat medis karena sistem komputer rumah sakit diretas oleh hacker.
"Itu adalah operasi otak yang sangat rumit. Semua sistem komputer, semua perangkat yang menyertai operasi ini dinonaktifkan," kata CEO Sberbank Herman Gref pada Konferensi Keamanan Siber Internasional.
Gref baru mengetahui peristiwa itu setelah Pusat Bedah Saraf Federal Tyumen meminta bantuan spesialis keamanan siber Sberbank. Demikian seperti dikutip dari RBTH Indonesia, Minggu (8/7/2018).
Pakar keamanan siber Sberbank mengatakan, para hacker menggunakan virus baru yang disebut "Purgen".
Penjahat-penjahat itu meminta sejumlah uang sebagai imbalan untuk memulihkan sistem komputer mereka, kata Gref menjelaskan.
"Dan mereka juga tidak akan ragu untuk memeras rumah sakit lainnya," tambahnya.
Meskipun hacker menyebabkan situasi yang membahayakan tersebut, operasi gadis Rusia itu berjalan lancar, kata Gref.
Posting Komentar untuk "Hacker Rusia Retas Rumah Sakit, Ganggu Operasi Otak Pasien Anak"